31 Januari 2010

What feelings..?

20 Oktober2007...03.56 dini hari.kamar ungu.tak bisa tidur.


Aku punya rasa..
itu pasti..
what feelings?..
how this feeling?..
itu yang aku tak tau..

Apa yang aku rasain sekarang ini apakah akan berlangsung ke depannya?..ato hanya bersifat sementara..sebuah anomali hati..
Perasaan cinta itu bulat sempurna..aku tidak tau persis apa sekarang aku sedang mengalami bulat sempurna atau tidak, atau belum, atau bahkan sudah..sudah berlangsung dalam batas waktu yang lalu..
Kenapa aku begitu menginginkan bulat, dan ketika aku mendapatkan bulat..aku menjadi tidak seyakin detik-detik sebelum ’membulat’? Apa yang belum aku dapetin..apa sebenarnya yang aku cari..
Aku tidak berada di dalam gua ’nyaman’..sebentar bulat penuh, sebentar setengah bulat, sebentar..sebentar..huuuuuuffff

Sebuah kepastian..?

Kepastian..berasal dari kata dasar Pasti dengan imbuhan ke- dan akhiran –an..yang artinya ’menjadi pasti’..merupakan kata sifat. Ironisnya..sifat itu tidak terlihat mata, tidak nyata..darimana kita tahu bahwa pasti itu kekal adanya..darimana?

Apa aku ternyata bukan wanita yang membutuhkan itu..padahal aku yakin aku pasti butuh..dan aku butuh pasti..sedari aku memulai ini semua, aku membutuhkan kepastian. Selama ini aku menunggu..apa mungkin persepsi dari bulat sempurna tidak sedalam apa yang aku rasakan?
Padahal aku merasa udah sampai pada titik terdalam, namun pada saat aku berada di titik terdalam, aku belum menemukan arti bulat sempurna dari persepsi dirinya..padahal aku telah membawakannya sebentuk bulat sempurna..yang dari dulu aku yakini..


Takut..?

I feel i completed..aku punya dia..dengan sgala kesempurnaannya..ga ada konflik yang nyata..smua hanya berkecamuk di dalam..bukan api cemburu, bukan terburu nafsu, bukan perbedaan keyakinan, bukan ketidakpercayaan..kita hanya punya rasa percaya, rasa keterikatan, rasa memiliki, and i know..i know..i really know..im complete!!totally complete! but what....takut?
Kenapa harus takut ketika ini semua menjadi utuh?

Kenapa ini sempat datang sih? Terlintas pun tidak,, aku ga pernah terlintas sedikitpun bahwa reaksiku tidak seperti semestinya..ketika aku mendapatkan bulat sempurna..i dont fit..i don feel im in..why?
Bukankah ini yang aku mau? Bukankah ini jawaban dari pertanyan-pertanyaanku dari kemarin?..

Memang aku bakso loncat,,dipegang loncat kanan, dipegang kanan, locat kiri..susah dipegangnya..
Hati aku udah mantap dari dulu..tingal menunggu hatinya,konfliknya..
Ketika dia dapat memberikan hatinya dan membuang sgala konfliknya untuk aku..aku kembali menjelma menjadi bakso loncat..dasar manusia sombong!!!masih saja mengangkat kepalanya berjalan di atas bumi...

xxxxxx

Bunda..
Kalau aku tidak lagi mangangkat dagu..
Kalau aku tidak lagi berkepala batu..
Apakah langitku akan memuja hatiku?

Bunda..
Kalau aku tidak lagi memuja langitku..
Kalau aku tidak lagi mempertahankan hati dalam rumah pemujaannya..
Apakah langitku akan tetap membatu?
Apakah langitku akan kehilangan manusia pemujanya?

Lalu langitku bisa apa bunda?
Mencariku?
Mengejarku?
Bertekuk lutut untukku?
Seperti sembah sujudku selama ini?


Sekarang langit telah menyatu, membaur, meruntuhkan kerajaan angkuhnya, merengkuh hati pemujanya dengan penuh kerendahan hati dan kesempurnaannya..bahkan rela bersembah sujud untukku..pemujanya..seorang manusia kecil yang menantikan momen ini spanjang hidupnya..but what?..takut?
Takut dengan kerendahan hatinya ? takut dengan kesempurnaannya?

Lagi-lagi aku mungkin harus bilang..

Bunda..
Kalau langit mencariku..
Bilang aku sedang tertidur sejenak
Untuk mencari hangatnya malam..
Dan tenangnya gulita..


Humpfhhhhh...ternyata mungkin aku yang belum siap dengan kepastian..belum siap dengan ikatan yang lebih..
Biarkan aku tertidur lagi mencari arti dari kehangatan malam yang ditawarkan langitku...

Aku tetap memujamu..aku tetap menusia kecil yang memandangmu..

Mungkin aku butuh masa yang bertemu dengan rasa..
and i know, we’ll get that moment..
ketika rasa bergumul dengan masa..
ketika itulah cinta menjadi bulat sempurna...

Smoga..
Semoga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar