31 Januari 2010

saya muak dengan proses desain (seperti) ini!

Meja bundar Puri indah - Rabu,16 Januari 2008


Seberapa lamakah proses desain tanpa guidelines yang jelas dapat diselesaikan?
Seberapa lamakah proses desain tanpa hati yang mantap dapat diselesaikan?
Apakah semua dapat diselesaikan dalam perhitungan benar dan salah?
Apakah mendesain itu hanya sekedar Cuma ide-ide yang harus dikeluarkan dengan jumlah yang banyak dan waktu yang sempit?
Tanpa adanya pemikiran yang panjang..
That’s all BLACK BOX

Seberapa sempitkah?
Atau seberapa lamakah?

Apakah bulir-bulir pikiran yang efektif dapat hadir dalam setiap detik, sehingga dalam waktu yang singkat akan hadir ratusan ide yang berebutan keluar?

Tidak...itu bukan saya....
Saya mendesain memakai hati..
Dan hati butuh waktu untuk merasa nyaman..
Apakah hati ini telah diberi rasa nyaman?
Dengan makanan sehari-harinya tanpa acuan langkah pasti..
Tanpa guidelines..
Tanpa KDB, tanpa KLB, tanpa Arah angin...
Yang dengan pastinya harus murah..
Yang dengan pastinya harus cepat...
Tanpa sempat mengeluarkan pendapat dari hati...
Tanpa sempat diolah dalam mesin bulir-bulir desain saya..
Tanpa sempat mempertimbangkan aspek estetika beserta jiwa estetikanya..
Murah dan cepat yang bersembunyi di balik badan estetika..
Mengaku ini estetika..

Sekali lagi dengan lantang ini estetika, bung!
Dengan otak kosong,mata nanar,jiwa hampa...
Is it really aesthetic?

Apakah fungsi sudah tidak diperlukan lagi di dalam jiwanya..?
Apakah lingkungan sudah tidak dipandang lagi di dalam hatinya..?
Bahkan sepertinya saya telah (dipaksa) lupa dengan matahari dan angin..
Kapan mereka bersinar, dimana, dan darimana..
Namun saya juga tetap (dipaksa) menciptakan mereka memilki label ’Hemat energi’
Saya tak pernah tau pasti yang ada di otaknya mengenai persepsi hemat energi..
Apakah hemat energi secara (material) ?

Ini bukan sebuah defensiasi..
Sungguh, bukan...

Baiklah..saya mengaku salah..
Saya tidak dapat berkompromi dengan waktu..
Saya terjajah oleh waktu yang saya buat sendiri..
Yang tergantung hati..
Yang tergantung jiwa..

Baiklah, teriakanlah bahwa saya salah !!
Teriaklah sekuat tenaga..
Hingga hati ini kembali kuat..
Hingga hati ini bertemu jiwanya lagi..

Hati saya telah dirampas..
Dan direbut nyawanya..

Saya menangis sekarang..
Saya menangis..

Airmata ini tidak dapat kering dengan sapuan rupiah..
Rupiah yang dapat menghapus air di mata manusia lainnya..
Yang saya sayang..
Juga memakai hati..tentunya..

Maka..tibalah hati dalam persimpangan..

Tapi,izinkan Lirih hati saya yang terakhir sebelum tiada, berbunyi...

Saya muak dengan proses desain (seperti) ini !

SUNGGUH!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar