09 November 2012
Thanks God i found you !
Episode kali ini bukan mengenai tangisan mengharubiru atau gegap gempita kebahagiaan bertemu dengan ragamu untuk pertama kalinya.
Episode ini atas permintaan bumil yang sekarang lagi dag dig dug kegeeran kapankah kontraksinya datang.
Dia adalah nyonya dira utama,teman sma saya yang sekarang sudah menjadi dokter.yang lagi merasakan jadi pasien.
*rasakan kau bu dokter,sekarang saatnya kau meringis kesakitan dan saya akan berbicara
"tahan bu,yang sabar dong yah bu.."
Atau
"sakit sedikit gapapa yah bu"
Atau mau yang lebih sadis lagi
"ibu kan dokter,jadi ibu tau kan .."
Haha..tapi bukan itu kok maksud tulisan ini.
Saya gak mungkin bilang seperti itu..
Yang mau saya berbagi disini adalah
Benda ajaib yang saya gunakan ketika saya menahan sakit kontraksi
Itu yang lupa saya tulis di episode sebelum ini.
Karena disini sekarang saya yang jadi dokter,dia yang jadi pasiennya
Jadi saya dengan sok taunya bilang
"pake sisir abang-abang yah..gak perlu epidural dan ILA segala,hehe"
Dan nyonya dokter ini minta di up close and personal
Si bintang tamu kita ini..lumayan bisa brasa pinter dikiiit dari doi,hoho.
Benda itu adalah :
Sisir abang-abang !!
Yak.betul sekali.
Yang dimaksud memang benar adanya sisir abang-abang kecil tipis yang biasa ditaro di dalam saku ataupun dompet.
Dan bisa dipakai sesuka hati buat rapiin jambul.
Kenapa benda ini menjadi benda yang berjasa?
Saya pernah membaca pada artikel hypnobirthing bahwa ada titik titik akupresur yang dapat membantu rasa sakit ketika kontraksi berlangsung.
Salah satunya adalah di buku-buku jari.
Jadi caranya begini.
Letakkan sisir dengan gigi-gigi sisirnya menusuk buku-buku jari
Genggamlah di jemari kanan dan kiri.
Ketika kontraksi menyerang,genggam erat sampai hilang pelan pelan sakitnya.
Beneran deh.ini berhasil.
Boleh dicoba.
Ini pun bisa mengurangi cakaran yang tidak diinginkan pada tangan suami.
Cerita yang terjadi pada saya begini.
Saya sudah siapkan 2 buah sisir abang abang ini dan menaruh di dalam tas saya
Yang akan siap sedia kapanpun kalau dipakai.
Tentunya saya beli baru.bukan bekas pakai abang - abang manapun.
Namun bintang tamu canggih ini terlupakan keberadaannya di kala kepanikan tengah malam itu.
Saya ingat ketika masuk ruang bersalin,dengan keadaan ketuban udah pecah.
Saya meninggalkan pesan pada suami
"bang,sisir..sisir"
"dimana kamu taronya?"
"lupa..ya kalo gak ada minta tolong pinjem ma syapa kek gtu..tolong yah bang"
Saya tidak tau kalau kalimat saya tadi benar benar diperjuangkan oleh suami saya.
Dengan sayup sayup yang mengiang di kepalanya
"tolong ya bang..bang..bang..bang..sisirr..sisir..sisirr.."
Yang semakin menjauh..
(lebaiii)
Dia pergi keluar dan berpikir keras setelah tas saya digeledah dan tidak ditemukan seonggok sisir yang dimaksud.
Kiri ada satpam.
Kanan ada tukang parkir.
Depan ada abang abang nongkrong.
Siapakah di antara mereka yang dipastikan menggunakan sisir untk jambulnya.
Bapak saya datang.
"Hai,anak muda,apa yang kau risaukan sedari tadi.."
(lebaiiii)
"irma butuh sisir pak"
"sisir abang abang yang buat rapiin jambul"
Sedetik bapak saya diam.
Sambil berbisik
"sini..sini..merapat..merapat..diem diem aja"
"abang abang gimana maksudnya?"
Lalu merogoh dompet.
Mengeluarkan benda keramat.
"ini maksudmu?"
Keluarlah sebuah sisir salon mbak-mbak yang buat nyasak rambut,tapi ujung pegangannya dipatahin.
"bapak selalu pake ini buat nyisir,cukup abang-abang gak?"
Suami saya speechless..
"apapun deh pak"
Dibawalah sisir itu ke TKP.
Dan digenggamkannya ke jemari saya.
Seperti bertemu kawan lama.
Saya menyadari.
Ini kan sisir saya yang dulu hilang.
Jaman saya sasak sasak rambut indies cepak saya kala ABG
Knapa buntutnya patah..
Kmana saja dirimuuuuuu?
Ternyata..oh ternyata...
Engkau juga yang menemaniki
Memasuki masa masa ibu ibuku..
Oh sisir ABG-ku..
Setelah bintang tamu menjalankan tugasnya dengan baik.
Menggantikan dan menyelamatkan tangan suami saya dari cakaran maut
Dan agar bisa videoin proses lahiran
Tibalah di penghujung acara.
Suster bilang.
"bu,maaf..boleh tanya"
"itu syarat buat aji-ajian yah bu,kayak jimat pelindung gitu"
Lagi dijahit pun saya bisa ketawa.
Bentuknya pun beneran seperti benda pusaka
Tapi ini sungguh bukan jimat.
Walaupun ini berjasa untuk saya
(dan tentunyanuntuk rambut bapak saya)
Hehe..
Sudah yah..
Cerita ini gak oenting.
Cuma ngalor ngidul ngisi waktu lagi antri dokter.
Dan utang cerita ma bu dokter nyonya dira utama yang sebentar lagi mau melahirkan.
Karena dia juga lagi beli sisir sekarang buat psiapan lahirannya.
Mau aja saya racunin.
Sisir abang abang benar benar racun dunia.
Belum lagi teman saya satu lagi,vina namanya.
Mau ikutan beli buat lahiran anak keduanya
Beberapa bulan ke depan.
Ckckckckk,k...
Sisir..oh..sisir...
Tenar mendadak..
...
Oiya.kemarin sore teman saya baru ada yang melahirkan juga.
Anaknya laki-laki
Dia juga saya suruh genggam sisir
Tapi belum tau dia jadi pake apa nggak.
Ya sudah.
Saya mau masuk ke ruang dokter dulu.
Saya mau berobat mastitis.
Itu loh, penyakit yang datang ke ibu ibu menyusui
Karena skip nursing..
Huhuuu
Nanti saya ceritakan episode khusus menyusui dan mastitis ini..
Dan bintang tamu lainnya yah..
Salam jambul abang abang saya penuh hormatpadamu,oh sisir...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar